Sabtu, 06 Desember 2025

Kelola Premi Lebih Bijak, OJK Perkuat Strategi Asuransi Sehat di Indonesia

Kelola Premi Lebih Bijak, OJK Perkuat Strategi Asuransi Sehat di Indonesia
Kelola Premi Lebih Bijak, OJK Perkuat Strategi Asuransi Sehat di Indonesia

JAKARTA - Industri asuransi kesehatan menghadapi tantangan signifikan seiring inflasi biaya medis yang terus meningkat, sehingga menekan keseimbangan antara pendapatan premi dan klaim. 

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menekankan bahwa sepanjang tahun ini, beban klaim mendekati proporsi pendapatan premi, sehingga memunculkan kebutuhan mendesak bagi perusahaan asuransi untuk memperkuat manajemen risiko serta melakukan penetapan tarif yang lebih tepat.

Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (KE PPDP) OJK, Ogi Prastomiyono, menjelaskan bahwa meski premi lini kesehatan masih mencatat pertumbuhan pada dua segmen, tekanan biaya layanan medis tetap menjadi perhatian utama. 

Baca Juga

Monggo rawuh! 11-14 Desember Grand City Convex Surabaya Jadi Tuan Rumah Livin Fest 2025

Pada asuransi jiwa, pendapatan premi kesehatan tercatat mencapai Rp26,29 triliun atau 19,79 persen dari total premi, sedangkan asuransi umum dan reasuransi menyumbang Rp8,43 triliun atau 7,43 persen dari total premi sektor tersebut.

Dengan tren kenaikan klaim yang konsisten, ruang kelonggaran perusahaan semakin berkurang. 

Total klaim kesehatan di industri asuransi jiwa sepanjang periode ini mencapai Rp17,54 triliun atau 15,89 persen dari total klaim, sedangkan klaim asuransi umum dan reasuransi menembus Rp6,68 triliun atau 13,50 persen dari total klaim sektor tersebut. 

Kondisi ini menegaskan perlunya langkah strategis bagi perusahaan untuk menjaga keseimbangan premi klaim.

Penguatan Manajemen Risiko dan Evaluasi Produk

OJK menegaskan pentingnya penguatan pengelolaan risiko aktuaria agar perusahaan asuransi mampu menahan tekanan arus klaim yang berpotensi memengaruhi likuiditas. 

Langkah-langkah yang disarankan meliputi penetapan premi berbasis data medis terkini, efisiensi manfaat, serta evaluasi berkala atas struktur produk. Pendekatan ini diharapkan dapat menjaga stabilitas keuangan perusahaan sekaligus melindungi pemegang polis dari dampak kenaikan biaya medis.

Selain itu, regulator mendorong perusahaan untuk melakukan disiplin penilaian risiko dan transparansi manfaat. 

Penggunaan teknologi analisis data terkini menjadi salah satu kunci untuk mengantisipasi frekuensi penggunaan manfaat yang meningkat, sekaligus menyesuaikan struktur premi agar lebih realistis dengan kondisi biaya medis yang terus berkembang.

Ogi menekankan bahwa perusahaan perlu menerapkan kebijakan yang lebih adaptif, termasuk pembaruan parameter risiko secara konsisten dan perencanaan kecukupan modal. 

Hal ini dinilai penting untuk memastikan keberlanjutan bisnis, mencegah tekanan finansial berlebihan, dan meningkatkan daya tahan industri terhadap fluktuasi biaya medis.

Transparansi dan Perlindungan Konsumen

Seiring meningkatnya konsumsi layanan medis dan perkembangan teknologi kesehatan yang mendorong biaya lebih tinggi, OJK menekankan pentingnya transparansi kepada konsumen. 

Informasi mengenai manfaat produk harus jelas dan mudah dipahami agar pemegang polis mengetahui cakupan perlindungan yang diterima serta risiko yang mungkin timbul.

Regulator juga mendorong perusahaan untuk menyediakan edukasi terkait penggunaan manfaat asuransi yang efektif. Hal ini akan membantu mengurangi risiko klaim berlebihan sekaligus mendorong perilaku konsumen yang lebih bertanggung jawab dalam memanfaatkan layanan kesehatan. 

Langkah ini diharapkan menyeimbangkan kepentingan perusahaan dengan kebutuhan pemegang polis, menciptakan ekosistem asuransi yang lebih sehat dan berkelanjutan.

Dalam konteks ini, OJK menegaskan bahwa penguatan tata kelola, disiplin risiko, dan kecukupan permodalan menjadi penopang utama bagi industri. 

Dengan pendekatan ini, perusahaan asuransi diharapkan dapat mengelola tekanan biaya medis tanpa mengurangi kualitas layanan, sehingga pemegang polis tetap mendapatkan manfaat optimal.

Pemantauan Berkelanjutan dan Adaptasi Industri

OJK secara aktif memantau pergerakan klaim dan proyeksi permintaan layanan kesehatan untuk memastikan industri memiliki ruang adaptasi terhadap perubahan biaya.

Kesehatan keuangan perusahaan asuransi menjadi fokus utama agar dapat mempertahankan keberlanjutan bisnis, sekaligus memberikan perlindungan yang efektif bagi masyarakat.

Perusahaan asuransi didorong untuk melakukan pemantauan internal secara berkelanjutan, menyesuaikan premi dan manfaat secara proaktif, serta meningkatkan efisiensi operasional. 

Strategi ini dianggap penting untuk menghadapi tantangan inflasi medis yang dinamis, sekaligus menjaga daya saing industri di tengah kondisi ekonomi yang terus berubah.

Dengan langkah-langkah ini, OJK berharap perusahaan asuransi tidak hanya mampu bertahan di tengah tekanan biaya medis, tetapi juga mampu menciptakan inovasi produk yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. 

Hal ini menjadi kunci untuk menjaga stabilitas industri asuransi kesehatan sekaligus memperkuat kepercayaan pemegang polis terhadap perusahaan.

Alif Bais Khoiriyah

Alif Bais Khoiriyah

Insiderindonesia.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Monggo rawuh! 11-14 Desember Grand City Convex Surabaya Jadi Tuan Rumah Livin Fest 2025

Monggo rawuh! 11-14 Desember Grand City Convex Surabaya Jadi Tuan Rumah Livin Fest 2025

Kemenhub Siapkan Mudik Motor Gratis dengan Kuota Ribuan Unit Pada Libur Nataru 2025

Kemenhub Siapkan Mudik Motor Gratis dengan Kuota Ribuan Unit Pada Libur Nataru 2025

Bali Pimpin Sektor Pariwisata Nasional dengan Kontribusi Signifikan

Bali Pimpin Sektor Pariwisata Nasional dengan Kontribusi Signifikan

Tanda-tanda, Syarat, dan Cara Mengaktifkan Kartu AXIS yang Sudah Mati

Tanda-tanda, Syarat, dan Cara Mengaktifkan Kartu AXIS yang Sudah Mati

Spesifikasi dan Harga Samsung S24 FE di Indonesia

Spesifikasi dan Harga Samsung S24 FE di Indonesia