Investasi Skala Besar Jadi Pendorong Utama Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Investasi Skala Besar Jadi Pendorong Utama Pertumbuhan Ekonomi Nasional

JAKARTA - Kementerian Investasi/BKPM menegaskan target investasi besar dalam lima tahun ke depan sebagai langkah strategis mendorong pertumbuhan ekonomi.

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, menyampaikan bahwa Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menargetkan total investasi sebesar Rp13.032 triliun untuk periode 2025-2029. 

Angka ini setara dengan sekitar US$869 miliar. Target ambisius tersebut dirancang untuk memastikan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 8% pada akhir periode.

Baca Juga

Monggo rawuh! 11-14 Desember Grand City Convex Surabaya Jadi Tuan Rumah Livin Fest 2025

Rosan menekankan bahwa peningkatan target ini cukup signifikan bila dibandingkan dengan realisasi investasi selama sepuluh tahun terakhir yang mencapai Rp9.100 triliun. 

Artinya, dalam lima tahun ke depan, Indonesia harus mampu menarik investasi yang lebih tinggi dari total investasi satu dekade sebelumnya. Hal ini menuntut strategi dan kerja sama semua pihak agar target dapat tercapai.

Peningkatan Investasi Kunci Pertumbuhan Ekonomi

Target investasi yang tinggi menjadi syarat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Rosan menjelaskan bahwa pemerintah harus bekerja keras untuk memastikan rata-rata pertumbuhan investasi mencapai 15,7% setiap tahunnya. 

Langkah ini menjadi salah satu pilar utama untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi 8% pada 2029.

Selain itu, capaian investasi yang optimal juga diharapkan dapat meningkatkan lapangan kerja, memperluas produksi, serta mendukung pengembangan sektor strategis. Peningkatan investasi bukan sekadar angka, melainkan instrumen nyata untuk memperkuat daya saing ekonomi Indonesia di kancah global.

Evaluasi Capaian Investasi Sebelumnya

Sebagai perbandingan, realisasi investasi selama sepuluh tahun terakhir dari 2014 hingga 2024 tercatat Rp9.100 triliun, jauh di bawah target lima tahunan yang kini diamanatkan Bappenas. Hal ini menegaskan perlunya strategi agresif untuk mempercepat arus investasi masuk.

Rosan mengingatkan bahwa capaian target ini tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga melibatkan sektor swasta, investor domestik maupun asing, serta koordinasi lintas kementerian. 

Optimalisasi perizinan, kemudahan regulasi, serta insentif fiskal menjadi kunci penting untuk meningkatkan daya tarik investasi. Dengan sinergi tersebut, target Rp13.032 triliun diharapkan bisa tercapai tanpa mengorbankan kualitas investasi dan keberlanjutan ekonomi.

Strategi Mencapai Target Investasi Ambisius

Untuk mencapai target investasi besar tersebut, pemerintah menyiapkan berbagai strategi. Pertama, mendorong investasi di sektor-sektor strategis, seperti manufaktur, energi, hilirisasi sumber daya alam, serta teknologi dan inovasi. 

Kedua, meningkatkan koordinasi dengan investor dan lembaga keuangan untuk memperkuat ekosistem investasi. Ketiga, memastikan kebijakan dan regulasi investasi tetap transparan, cepat, dan kondusif.

Rosan menekankan pentingnya pengawasan dan evaluasi rutin agar investasi yang masuk benar-benar produktif dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Selain itu, pemerintah juga menyiapkan kebijakan yang mempermudah investor dalam proses administrasi dan perizinan. 

Dengan strategi ini, diharapkan investasi dapat mengalir lebih cepat, memberikan dampak nyata bagi pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan penguatan daya saing nasional.

Dengan target investasi sebesar Rp13.032 triliun, pemerintah optimistis Indonesia mampu mencapai pertumbuhan ekonomi 8% pada 2029. Langkah strategis, kerja sama lintas sektor, dan optimalisasi kebijakan investasi menjadi fondasi utama untuk mewujudkan visi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.