Kakao Berau Sukses Menembus Pasar Internasional dan Tingkatkan Ekonomi
- Kamis, 04 Desember 2025
JAKARTA - Kabupaten Berau memiliki potensi komoditas yang luar biasa, salah satunya adalah kakao, yang produksinya telah menjangkau pasar nasional hingga mancanegara.
Petani kakao di Bumi Batiwakkal mampu mengelola potensi ini secara berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
Berau dikenal sebagai kabupaten dengan sekitar 75 persen dari 2,2 juta hektare wilayah daratannya masih berupa hutan alam.
Baca JugaKemenhub Siapkan Mudik Motor Gratis dengan Kuota Ribuan Unit Pada Libur Nataru 2025
Pemerintah setempat terus berupaya menekan laju deforestasi sekaligus mengembangkan perhutanan sosial sebagai upaya menjaga kelestarian lingkungan. Bupati Berau, Sri Juniarsih, menyatakan bahwa Berau menjadi percontohan pengelolaan perhutanan sosial di Kalimantan Timur.
“Kami telah berhasil menyusun dokumen Pembangunan Kawasan Terintegrasi (Integrated Area Development/IAD), yang pertama di Kalimantan Timur, guna mengoptimalkan pemanfaatan 98 ribu hektare perhutanan sosial di Berau,” jelasnya.
Strategi ini tidak hanya menjaga kekayaan alam, tetapi juga memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat setempat. Salah satunya adalah melalui budidaya komoditas kakao.
Strategi Pengembangan Kakao Lestari
Kepala Dinas Perkebunan Berau, Lita Handini, menjelaskan beberapa strategi yang dijalankan untuk mendorong pengembangan kakao.
Upaya tersebut meliputi kerja sama dengan berbagai pihak, pemetaan dan pengembangan kawasan kakao, peningkatan produksi, serta peningkatan kualitas biji kakao. Salah satu sentra perkebunan kakao lestari berada di Kampung Merasa.
“Kita juga memberikan fasilitas permodalan dan pemasaran melalui sistem kemitraan, hilirisasi produk kakao, promosi, dan yang terpenting adalah pendampingan intensif terhadap petani,” ujar Lita.
Dukungan ini memungkinkan petani memanfaatkan teknologi dan metode pengolahan modern sehingga kakao produksi rakyat bisa menembus pasar nasional bahkan internasional.
Pelatihan dan Peningkatan Kualitas Kakao
Irmaya Banaweng, seorang petani kakao di Kampung Merasa, menyebutkan bahwa usaha perkebunan kakao sudah ada sejak tahun 1980. Namun, perkembangan signifikan terjadi setelah mendapat pendampingan dari pemerintah dan pihak ketiga.
“Dengan kegiatan Pelatihan Internal Controlling System (ICS) Kakao, warga memperoleh banyak informasi mengenai jenis dan kualitas kakao di pasar, mulai dari biji kakao basah, biji kering asalan, hingga biji kakao fermentasi yang paling dicari,” jelas Irmaya.
Pelatihan juga mencakup pengolahan biji kakao fermentasi menjadi berbagai produk makanan dan minuman, yang dikerjakan oleh kelompok perempuan di Kampung Merasa. Petani dibantu menyusun standar budidaya untuk meningkatkan kualitas sehingga kakao bisa masuk pasar premium.
Pengakuan Internasional dan Produk Turunan
Upaya peningkatan mutu kakao membuahkan hasil dengan pengakuan publik terhadap kakao Merasa sebagai salah satu dari delapan kakao fermentasi berkarakter unik dalam seleksi nasional menuju Cocoa of Excellence di Paris, Perancis, pada 2021.
Dua tahun kemudian, diluncurkan Single Origin Cokelat Kampung Merasa 74 persen bekerja sama dengan Pipiltin Cocoa, artisan cokelat premium di Indonesia.
Selain itu, produk turunan kakao fermentasi buatan petani juga dipasarkan ke kedai di ibu kota kabupaten dan dijual kepada wisatawan yang berkunjung ke kampung. Inovasi ini tidak hanya meningkatkan nilai tambah produk lokal tetapi juga memperkuat ekonomi komunitas petani sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
Alif Bais Khoiriyah
Insiderindonesia.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Kemenhub Siapkan Mudik Motor Gratis dengan Kuota Ribuan Unit Pada Libur Nataru 2025
- Jumat, 05 Desember 2025
Kemudahan Transportasi Solo-Bandara Hingga Madiun Kini Tersedia Lewat KA BIAS
- Jumat, 05 Desember 2025
KRL Solo-Jogja Tingkatkan Kenyamanan Perjalanan Bagi Seluruh Penumpang
- Jumat, 05 Desember 2025
Sinar Jaya Permudah Mobilitas Wisatawan Menuju Pantai-Pantai di Jogja
- Jumat, 05 Desember 2025
Berita Lainnya
Monggo rawuh! 11-14 Desember Grand City Convex Surabaya Jadi Tuan Rumah Livin Fest 2025
- Jumat, 05 Desember 2025
Kemenhub Siapkan Mudik Motor Gratis dengan Kuota Ribuan Unit Pada Libur Nataru 2025
- Jumat, 05 Desember 2025










.jpg)