Bank Aladin Syariah Perkuat Layanan Haji Digital untuk Nasabah Nasional

Bank Aladin Syariah Perkuat Layanan Haji Digital untuk Nasabah Nasional

JAKARTA - PT Bank Aladin Syariah Tbk resmi ditetapkan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) sebagai Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPS BPIH). 

Penetapan ini tertuang dalam Keputusan Kepala Badan Pelaksana BPKH Nomor 111/BPKH.00/09/2025 dan diperkuat melalui perjanjian kerja sama yang diteken di kantor BPKH.

Dengan status baru ini, Bank Aladin Syariah memperoleh mandat untuk menjalankan seluruh fungsi BPS BPIH sesuai ketentuan BPKH. 

Baca Juga

Monggo rawuh! 11-14 Desember Grand City Convex Surabaya Jadi Tuan Rumah Livin Fest 2025

Mandat ini mencakup memastikan kepatuhan regulasi, serta mendukung pengembangan sistem pendaftaran porsi haji berbasis digital. Penunjukan tersebut juga menegaskan komitmen BPKH dalam mempercepat layanan perhajian yang profesional, transparan, dan sesuai prinsip syariah.

Komitmen Bank Aladin dalam Layanan Syariah dan Digital

Presiden Direktur Bank Aladin Syariah Koko Rachmadi menekankan bahwa penetapan sebagai BPS BPIH menjadi momentum strategis bagi perseroan untuk memperluas inklusi keuangan syariah, khususnya bagi generasi muda. 

“Amanah ini memperkuat komitmen kami menyediakan layanan yang terpercaya, patuh syariah, dan berbasis teknologi. Kami siap menjalankan seluruh instruksi dan kewajiban sesuai ketentuan BPKH,” ujarnya.

Bank Aladin Syariah berfokus pada penguatan layanan digital untuk mempermudah masyarakat merencanakan ibadah haji. Dengan pendekatan berbasis teknologi, bank ini menargetkan agar layanan lebih mudah diakses dan relevan, khususnya bagi masyarakat produktif dan generasi muda yang ingin merencanakan haji lebih awal.

Kolaborasi dengan BPKH Tingkatkan Layanan Haji

Kepala Badan Pelaksana BPKH Fadlul Imansyah menilai kerja sama dengan Bank Aladin Syariah akan memperkuat layanan digital perhajian sehingga masyarakat dapat merencanakan ibadah haji dengan lebih efisien dan aman. 

Anggota Badan Pelaksana BPKH, Harry Alexander, menambahkan bahwa kerja sama ini juga mencakup pengembangan layanan digital terintegrasi, sehingga ekosistem haji ke depan lebih inovatif, inklusif, dan adaptif terhadap kebutuhan masyarakat.

Penguatan layanan digital bertujuan agar masyarakat dapat memantau status porsi haji, melakukan setoran biaya haji, dan mengakses informasi terkait secara mudah dan aman. Strategi ini diharapkan dapat mempersingkat proses perencanaan haji yang biasanya memakan waktu panjang.

Kinerja Bank Aladin dan Dampak Layanan Haji

Koko Rachmadi mengungkapkan, Bank Aladin Syariah menutup 2025 dengan kinerja positif, mencatatkan aset Rp 10 triliun dan pertumbuhan nasabah aktif lebih dari 30% secara tahunan (YoY). 

Capaian ini menjadi modal penting bagi bank untuk menyediakan solusi keuangan syariah digital yang mendorong masyarakat, terutama generasi muda, memulai perencanaan haji lebih awal. Saat ini, masa tunggu haji rata-rata mencapai 26 tahun.

“Dengan penunjukan sebagai BPS BPIH, Bank Aladin Syariah memperluas kontribusinya dalam ekosistem keuangan syariah nasional dan memperkuat upaya digitalisasi layanan haji agar lebih mudah, aman, dan relevan bagi masyarakat luas,” pungkas Koko. 

Penunjukan ini diharapkan meningkatkan efisiensi, transparansi, dan inklusivitas layanan haji, sekaligus memperluas peran Bank Aladin dalam membangun ekosistem keuangan syariah digital di Indonesia.