Tips Menjalani Diet Rendah Karbohidrat dengan Perhatian Kesehatan yang Tepat
- Kamis, 04 Desember 2025
JAKARTA - Diet rendah karbohidrat populer untuk menurunkan berat badan, namun pola makan ini juga membawa risiko bagi kesehatan jantung jika tidak diterapkan dengan tepat.
Penelitian terbaru menunjukkan pentingnya memilih jenis karbohidrat dan lemak yang sehat agar manfaat diet tetap maksimal tanpa menimbulkan efek samping.
Manfaat Diet Rendah Karbohidrat
Baca Juga
Analisis dari lebih 170 uji coba terkontrol acak melibatkan lebih dari 11.000 orang dewasa dengan kelebihan berat badan atau obesitas.
Hasil penelitian menunjukkan diet rendah karbohidrat dapat menurunkan berat badan, indeks massa tubuh (BMI), ukuran pinggang, dan massa lemak, termasuk lemak perut yang berisiko tinggi bagi kesehatan jantung. Pengurangan lemak perut ini dinilai lebih efektif dibandingkan penurunan lemak di bagian tubuh lain.
Diet rendah karbohidrat juga mampu meningkatkan kolesterol HDL “baik” dan menurunkan trigliserida bagi mereka yang mengganti sebagian karbohidrat dengan lemak.
Selain itu, penggantian karbohidrat dengan protein dapat menurunkan kadar kolesterol total. Kombinasi lemak dan protein terbukti memberikan manfaat kesehatan kardiovaskular, meningkatkan metabolisme, serta mempertahankan massa otot.
Pola makan ini biasanya membatasi karbohidrat sekitar 50–130 gram per hari atau 10–26 persen dari total kalori harian. Dengan jumlah tersebut, tubuh tetap mendapatkan energi cukup sekaligus mengalami penurunan berat badan yang aman, jika diterapkan dengan pengawasan nutrisi yang tepat.
Risiko Kesehatan yang Perlu Diperhatikan
Sisi negatif diet rendah karbohidrat adalah peningkatan kolesterol LDL “jahat” rata-rata 4–5 mg/dL dan kehilangan sedikit massa otot.
Hal ini terjadi karena diet jenis ini cenderung tinggi lemak, terutama lemak jenuh dari mentega, keju, dan daging berlemak. Kadar lemak jenuh yang tinggi menjadi faktor risiko utama penyakit jantung jika tidak dikombinasikan dengan karbohidrat sehat.
Mengurangi karbohidrat olahan memang menurunkan berat badan dan memperbaiki beberapa indikator kesehatan jantung.
Namun, mengganti karbohidrat sehat seperti sayuran, buah, biji-bijian utuh, dan kacang-kacangan dengan makanan tinggi lemak jenuh justru dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular tertentu. Diet tanpa pengawasan nutrisi yang tepat berpotensi menimbulkan efek buruk pada jantung meski berat badan turun.
Selain itu, pengurangan karbohidrat secara ekstrem tanpa perhitungan asupan lemak dan protein dapat memicu tekanan darah naik, peradangan, dan gangguan fungsi endotel. Hal ini menunjukkan bahwa diet rendah karbohidrat harus diatur agar mencakup sumber karbohidrat sehat, protein berkualitas, dan lemak baik.
Strategi Diet Sehat dan Optimal
Diet rendah karbohidrat sebaiknya fokus pada penggantian karbohidrat olahan dengan makanan sehat. Kombinasi karbohidrat kompleks, protein, dan lemak tidak jenuh menjadi strategi terbaik untuk menjaga kesehatan jantung.
Misalnya, karbohidrat dari sayuran, buah, dan biji-bijian dapat diimbangi dengan lemak dari alpukat, minyak zaitun, atau kacang-kacangan, serta protein dari ikan, ayam, atau kacang-kacangan.
Penting juga untuk memperhatikan porsi dan kualitas makanan yang dikonsumsi. Mengganti karbohidrat berlebih dengan lemak jenuh bisa meningkatkan kolesterol LDL, sedangkan protein membantu menurunkan kadar kolesterol total.
Dengan kombinasi yang tepat, diet rendah karbohidrat tetap efektif menurunkan berat badan sekaligus menjaga kesehatan jantung dan metabolisme.
Diet rendah karbohidrat tidak hanya soal pembatasan kalori, tapi juga soal kualitas nutrisi. Pengaturan menu harian yang seimbang antara karbohidrat, protein, dan lemak memungkinkan penurunan berat badan, perbaikan komposisi tubuh, serta peningkatan energi dan daya tahan tubuh.
Panduan Aman untuk Diet Harian
Mengikuti diet rendah karbohidrat dengan panduan nutrisi sangat dianjurkan. Diet ini tetap dapat dijalankan aman jika memilih karbohidrat sehat, membatasi lemak jenuh, dan menambahkan protein berkualitas. Misalnya, mengonsumsi sayuran hijau, buah segar, ikan, daging tanpa lemak, serta kacang-kacangan dalam proporsi seimbang.
Selain itu, pengawasan terhadap indikator kesehatan seperti tekanan darah, kolesterol, dan berat badan sangat penting. Pemantauan rutin membantu memastikan diet memberikan manfaat maksimal tanpa membahayakan jantung. Konsultasi dengan ahli gizi atau tenaga kesehatan juga bisa meminimalkan risiko.
Dengan strategi yang tepat, diet rendah karbohidrat mampu menurunkan berat badan, meningkatkan kesehatan jantung, dan menjaga massa otot. Kombinasi protein dan lemak sehat menjadi kunci agar pola makan ini tetap aman dan efektif bagi banyak orang.
Alif Bais Khoiriyah
Insiderindonesia.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Kemenhub Siapkan Mudik Motor Gratis dengan Kuota Ribuan Unit Pada Libur Nataru 2025
- Jumat, 05 Desember 2025
Kemudahan Transportasi Solo-Bandara Hingga Madiun Kini Tersedia Lewat KA BIAS
- Jumat, 05 Desember 2025
KRL Solo-Jogja Tingkatkan Kenyamanan Perjalanan Bagi Seluruh Penumpang
- Jumat, 05 Desember 2025
Sinar Jaya Permudah Mobilitas Wisatawan Menuju Pantai-Pantai di Jogja
- Jumat, 05 Desember 2025
Berita Lainnya
Monggo rawuh! 11-14 Desember Grand City Convex Surabaya Jadi Tuan Rumah Livin Fest 2025
- Jumat, 05 Desember 2025
Kemenhub Siapkan Mudik Motor Gratis dengan Kuota Ribuan Unit Pada Libur Nataru 2025
- Jumat, 05 Desember 2025










.jpg)