Jumat, 05 Desember 2025

IHSG Menguat Stabil Didukung Arus Masuk Modal Asing yang Signifikan

IHSG Menguat Stabil Didukung Arus Masuk Modal Asing yang Signifikan
IHSG Menguat Stabil Didukung Arus Masuk Modal Asing yang Signifikan

JAKARTA - Perdagangan bursa mencatat pergerakan positif setelah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat dan membukukan rekor tertinggi terbaru.

Indeks ditutup bertambah 28,41 poin atau naik 0,33% ke posisi 8.640,19, setelah sebelumnya sempat mengalami tekanan. Penguatan ini menunjukkan bahwa minat investor terhadap pasar saham domestik tetap kuat, meskipun volatilitas global masih terasa. 

Nilai transaksi juga terbilang besar, mencapai Rp 21,19 triliun dengan total 51,36 miliar saham yang berpindah tangan melalui lebih dari dua juta transaksi. Kenaikan indeks turut mengerek kapitalisasi pasar menjadi Rp 15.887 triliun.

Baca Juga

Monggo rawuh! 11-14 Desember Grand City Convex Surabaya Jadi Tuan Rumah Livin Fest 2025

Pergerakan harga saham di pasar berlangsung cukup dinamis. Sebanyak 358 saham berhasil ditutup menguat, sementara 302 saham terkoreksi, dan 140 lainnya stagnan.

Kondisi ini menggambarkan bahwa arus masuk modal masih tersebar ke berbagai sektor, dengan sebagian saham unggulan menjadi motor penggerak utama penguatan indeks. Perpaduan sentimen positif dari dalam negeri dan respons investor terhadap perkembangan ekonomi global turut mendorong laju penguatan IHSG.

Di sisi lain, investor asing mencatat aksi beli bersih berskala besar di seluruh pasar, dengan total mencapai Rp 1,70 triliun. 

Pada pasar negosiasi dan tunai, pembelian bersih bahkan mencapai Rp 1,88 triliun. Masuknya dana asing dalam jumlah signifikan ini memberi tambahan tenaga bagi pergerakan indeks, terutama pada saham-saham berkapitalisasi besar yang menjadi buruan pelaku pasar internasional. 

Meski demikian, tidak semua saham menjadi sasaran pembelian asing, karena sebagian justru dilepas dalam jumlah besar.

Aksi Jual Asing pada Saham Kapitalisasi Besar

Meskipun investor asing membukukan pembelian bersih besar, sejumlah saham unggulan justru tercatat sebagai yang paling banyak dilepas. 

Salah satu emiten yang mengalami tekanan jual dari investor asing adalah Bank Central Asia (BBCA). Saham perbankan dengan kapitalisasi terbesar tersebut mencatat nilai jual bersih asing mencapai Rp 242,6 miliar. 

Tingginya tekanan jual asing pada saham ini menunjukkan adanya strategi rotasi portofolio yang dilakukan investor global, meskipun secara fundamental perusahaan tetap dinilai solid.

Saham lain yang turut mengalami pelepasan signifikan adalah Bank Rakyat Indonesia (BBRI). Emiten perbankan pelat merah tersebut mencatat nilai jual bersih sebesar Rp 174,61 miliar. 

Pergerakan ini menandakan bahwa meskipun aliran modal asing masuk dalam jumlah besar, terdapat kelompok saham tertentu yang lebih banyak menjadi sasaran distribusi. 

Sentul City (BKSL) juga tercatat mengalami tekanan jual asing sebesar Rp 70,12 miliar, menunjukkan bahwa investor global cenderung mengurangi eksposur pada saham properti tertentu.

Dalam catatan pasar, berbagai emiten lain turut masuk dalam daftar saham yang banyak dilepas asing. Saham Aneka Tambang (ANTM) mencatat pelepasan sebesar Rp 65,58 miliar, Chandra Daya Investasi (CDIA) Rp 61,66 miliar, serta MD Entertainment (FILM) Rp 59,91 miliar. 

Selain itu, Darma Henwa (DEWA), Bumi Resources Minerals (BRMS), Alamtri Resources Indonesia (ADRO), dan Bumi Resources (BUMI) juga masuk dalam deretan sepuluh saham dengan net foreign sell tertinggi pada perdagangan tersebut. 

Pergerakan ini menunjukkan bahwa investor asing melakukan penyesuaian alokasi portofolio pada berbagai sektor, dari perbankan hingga pertambangan dan media.

Dinamika Transaksi Besar dan Respons Pelaku Pasar

Lonjakan transaksi yang mencapai puluhan triliun rupiah tidak hanya dipengaruhi oleh pergerakan investor asing, namun juga meningkatnya aktivitas investor domestik menjelang akhir pekan perdagangan. 

Kenaikan kapitalisasi pasar menunjukkan meningkatnya minat beli pada saham berkapitalisasi besar, terutama saham dengan likuiditas tinggi. Dalam kondisi seperti ini, pelaku pasar cenderung menempatkan dana pada saham-saham sektor perbankan, energi, dan konsumer yang memiliki prospek stabil di tengah perubahan kondisi global.

Meskipun sejumlah saham dilepas asing, sentimen umum pasar tetap bergerak positif seiring kondisi indeks yang terus mencetak rekor baru. Kinerja makroekonomi domestik yang stabil juga menjadi alasan investor mempertahankan minat mereka pada aset berisiko. 

Pelaku pasar menilai bahwa aliran modal yang masuk mencerminkan kepercayaan terhadap fundamental ekonomi Indonesia, meskipun ada aksi jual pada saham tertentu.

Di samping itu, rotasi sektor yang dilakukan investor asing dan domestik menjadi salah satu faktor yang menyebabkan sebagian saham bergerak berlawanan arah dengan IHSG. 

Pelaku pasar memanfaatkan momentum ini untuk mencari peluang pada saham lain yang dinilai berpotensi menguat dalam jangka pendek. Kombinasi sentimen mikro dan makro inilah yang menjaga dinamika transaksi tetap hidup, sekaligus menciptakan ruang bagi penguatan baru pada sesi perdagangan selanjutnya.

Prospek IHSG dan Pergerakan Saham Unggulan

Melihat pergerakan indeks yang kembali mencetak rekor, analis memperkirakan bahwa IHSG masih memiliki ruang untuk melanjutkan penguatannya, terutama jika aliran modal asing tetap stabil. 

Namun demikian, investor diingatkan bahwa aksi jual pada saham-saham tertentu dapat menjadi sinyal rotasi sektor yang perlu diperhatikan. Pergerakan asing yang cenderung memilih saham-saham tertentu menjadi indikator bahwa strategi investasi perlu disesuaikan mengikuti arah pasar.

Di sisi lain, saham yang mengalami tekanan jual asing belum tentu menunjukkan penurunan fundamental, karena dinamika pasar jangka pendek sering dipengaruhi faktor teknikal. 

Oleh karena itu, pelaku pasar diharapkan tetap fokus pada prospek bisnis setiap emiten dan memperhatikan pergerakan transaksi asing sebagai salah satu acuan strategi investasi. Dengan kondisi transaksi yang tetap tinggi dan indeks yang menguat, IHSG dinilai memiliki peluang untuk bergerak stabil dalam jangka menengah.

Alif Bais Khoiriyah

Alif Bais Khoiriyah

Insiderindonesia.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Monggo rawuh! 11-14 Desember Grand City Convex Surabaya Jadi Tuan Rumah Livin Fest 2025

Monggo rawuh! 11-14 Desember Grand City Convex Surabaya Jadi Tuan Rumah Livin Fest 2025

Kemenhub Siapkan Mudik Motor Gratis dengan Kuota Ribuan Unit Pada Libur Nataru 2025

Kemenhub Siapkan Mudik Motor Gratis dengan Kuota Ribuan Unit Pada Libur Nataru 2025

Bali Pimpin Sektor Pariwisata Nasional dengan Kontribusi Signifikan

Bali Pimpin Sektor Pariwisata Nasional dengan Kontribusi Signifikan

Tanda-tanda, Syarat, dan Cara Mengaktifkan Kartu AXIS yang Sudah Mati

Tanda-tanda, Syarat, dan Cara Mengaktifkan Kartu AXIS yang Sudah Mati

Spesifikasi dan Harga Samsung S24 FE di Indonesia

Spesifikasi dan Harga Samsung S24 FE di Indonesia