Transaksi Komoditas Syariah di Indonesia Mencapai Puncak Popularitas, Tumbuh 66% di Tahun 2024
- Rabu, 08 Januari 2025
Jakarta - Indonesia telah menunjukkan peningkatan signifikan dalam transaksi komoditas berbasis syariah, yang semakin diminati oleh kalangan perbankan di tanah air. Sebuah laporan terbaru dari Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) atau Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) menunjukkan bahwa nilai transaksi komoditas syariah sepanjang tahun 2024 mencapai Rp2,01 triliun. Angka ini mencerminkan pertumbuhan sebesar 66% dibandingkan dengan transaksi pada tahun 2023 yang mencapai Rp1,2 triliun.
Transaksi subrogasi syariah, baik pembelian maupun penjualan piutang, mendominasi total transaksi komoditas syariah di pasar. Dengan nilai transaksi mencapai Rp1,63 triliun, jenis transaksi ini menyumbang 81,1% dari total nilai. Sisanya adalah transaksi Sertifikat Perdagangan Komoditi Berdasarkan Prinsip Syariah Antarbank (SiKA) yang tercatat senilai Rp380 miliar atau 18,9% dari total transaksi, Rabu, 8 Januari 2025.
Beberapa bank yang aktif dalam transaksi komoditas syariah ini termasuk Unit Usaha Syariah PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Syariah Indonesia Tbk, PT Bank Jabar Banten Syariah, PT Bank Muamalat Indonesia, Unit Usaha Syariah PT Bank Permata Tbk, dan Unit Usaha Syariah PT Bank Maybank Indonesia Tbk.
Fajar Wibhiyadi, Direktur Utama ICDX, mengomentari tren positif ini. “Peningkatan transaksi ini merupakan bukti makin meningkatnya minat industri perbankan untuk memanfaatkan transaksi ini. Selain itu, adanya peningkatan nilai transaksi ini mencerminkan respon pasar terhadap produk komoditi syariah di Indonesia,” ungkapnya dalam keterangan yang dikutip Theiconomics.com pada Rabu, 8 Januari.
Fajar menambahkan bahwa sejak pelaksanaan transaksi perdana pada tahun 2022 hingga akhir 2024, akumulasi transaksi komoditas berbasis syariah sudah mencapai Rp4 triliun. ICDX berkomitmen untuk terus melakukan literasi dan edukasi kepada masyarakat, terutama di sektor perbankan, dengan tujuan memperkuat transaksi syariah ini. “Harapan kami, transaksi komoditi syariah ini kedepan akan terus tumbuh, hal ini melihat terus berkembangnya ekonomi syariah baik dalam lingkup nasional maupun global. Kami optimis, tahun 2025 nilai transaksi mampu menembus Rp4 triliun,” tambah Fajar.
Yoyok Prasetyo, seorang pengamat ekonomi syariah dari Universitas Islam Nusantara Bandung, juga menyoroti pertumbuhan transaksi komoditas syariah sebagai perkembangan positif untuk ekonomi syariah di Indonesia. Menyadari status Indonesia sebagai salah satu negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, ia berharap ekonomi syariah di Indonesia dapat menjadi panutan bagi ekonomi syariah global. “Untuk itu, perlu kesadaran dan upaya semua pelaku ekonomi dalam hal ini termasuk kalangan industri perbankan untuk terus melakukan inovasi terkait pemanfaatan transaksi syariah ini,” ujarnya.
Pertumbuhan ini mencerminkan keyakinan bahwa ekonomi syariah sudah menjadi bagian yang signifikan dalam struktur ekonomi nasional. Inovasi dan adaptasi dalam industri perbankan serta kebijakan pendukung dari pemerintah dan lembaga terkait akan terus memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan ini lebih lanjut. Transaksi komoditas berbasis syariah bukan hanya pilihan etis dan religius, tetapi juga alternatif investasi yang menjanjikan di pasar global yang semakin menyadari pentingnya transaksi berkelanjutan dan bertanggung jawab.
Dengan demikian, tren peningkatan ini menunjukkan potensi besar yang bisa digali lebih dalam untuk menciptakan ekonomi syariah yang lebih inklusif dan dinamis di masa depan. Kesadaran dan kolaborasi dari berbagai pihak bukan hanya akan mendorong pertumbuhan secara signifikan, tetapi juga menempatkan Indonesia di garis depan dalam panggung ekonomi syariah dunia.
Tri Kismayanti
Insiderindonesia.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Promo Tiket Kereta Api: Cashback 50% dari KAI dan BRI, Kesempatan Menarik Bagi Penumpang
- Kamis, 09 Januari 2025
Diskon Listrik PLN 50 Persen: Panduan Lengkap Batas Maksimal Pembelian di Januari 2025
- Kamis, 09 Januari 2025
Harga Emas Melonjak, Industri Pertambangan Indonesia Siap Genjot Produksi di 2025
- Kamis, 09 Januari 2025
Penutupan Marketplace Bukalapak: Fokus Baru pada Jualan Pulsa dan Token Listrik
- Kamis, 09 Januari 2025
Berita Lainnya
Harga Emas Melonjak, Industri Pertambangan Indonesia Siap Genjot Produksi di 2025
- Kamis, 09 Januari 2025
Diskon Listrik PLN 50 Persen: Panduan Lengkap Batas Maksimal Pembelian di Januari 2025
- Kamis, 09 Januari 2025
Promo Tiket Kereta Api: Cashback 50% dari KAI dan BRI, Kesempatan Menarik Bagi Penumpang
- Kamis, 09 Januari 2025
Terpopuler
1.
Cara Mengaktifkan Rekening Pasif Mandiri, Bisa via Livin
- 04 Januari 2025
2.
Cara Mengatasi Kartu ATM Mandiri tidak Diizinkan Termudah
- 04 Januari 2025
3.
Cara Mengatasi KeyBCA Terblokir dan Lock PIN Terbaru
- 03 Januari 2025
4.
Cara Mengatasi Lupa PIN Shopee PayLater, Dijamin Mudah
- 03 Januari 2025
5.
Cara Mengatasi Mandiri Online Terblokir Terlengkap 2025
- 03 Januari 2025