JAKARTA - PT Pertamina (Persero) kembali melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi di seluruh wilayah Indonesia.
Langkah ini diambil untuk menjaga keseimbangan antara biaya produksi, harga minyak dunia, serta daya beli masyarakat. Melalui kebijakan tersebut, pemerintah berharap stabilitas pasokan energi tetap terjaga tanpa mengganggu perekonomian nasional menjelang akhir tahun.
Penyesuaian Harga Sesuai Regulasi
Baca JugaStabilkan Harga Beras, Bulog Maksimalkan Pembelian Gabah dari Petani Sultra
Penyesuaian harga BBM yang dilakukan Pertamina berlandaskan pada Keputusan Menteri ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022. Regulasi tersebut merupakan perubahan dari ketentuan sebelumnya yang mengatur formula harga dasar dalam perhitungan harga jual eceran jenis bensin dan solar di SPBU.
Dengan adanya aturan baru, harga BBM nonsubsidi akan menyesuaikan pergerakan harga minyak mentah global serta nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Dari hasil evaluasi, harga BBM nonsubsidi jenis Dexlite dan Pertamina Dex mengalami kenaikan tipis, sementara harga Pertamax, Pertamax Turbo, dan Pertamax Green 95 tetap stabil. Kenaikan tersebut dinilai masih dalam batas wajar dan mencerminkan dinamika pasar energi internasional.
Di wilayah dengan pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar lima persen seperti DKI Jakarta dan sekitarnya, harga Dexlite kini dibanderol Rp13.700 per liter, naik dari Rp13.600. Sedangkan Pertamina Dex menjadi Rp14.000 per liter, dari sebelumnya Rp13.850.
Kebijakan ini diambil untuk memastikan kelangsungan distribusi energi nasional tetap efisien. Dengan menjaga formula harga sesuai kondisi pasar global, Pertamina berupaya menyeimbangkan kepentingan antara masyarakat pengguna BBM dan keberlanjutan industri energi domestik.
Kebijakan harga yang transparan dan adaptif diharapkan menciptakan sistem pasokan yang lebih stabil di masa depan.
Harga Stabil untuk Jenis Pertamax dan Solar
Di tengah penyesuaian harga untuk produk diesel nonsubsidi, Pertamina tetap mempertahankan harga BBM jenis Pertamax, Pertamax Turbo, dan Pertamax Green 95.
Untuk wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara, Pertamax masih dijual Rp12.200 per liter, Pertamax Turbo tetap Rp13.100 per liter, sementara Pertamax Green 95 di harga Rp13.000 per liter. Langkah ini menjadi sinyal positif bagi masyarakat karena tidak semua jenis BBM mengalami kenaikan.
Sementara itu, harga BBM subsidi jenis Pertalite dan Bio Solar juga tetap, masing-masing di Rp10.000 dan Rp6.800 per liter. Kebijakan mempertahankan harga BBM subsidi menjadi bukti komitmen pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat dan mengendalikan inflasi, khususnya di sektor transportasi dan logistik.
Dengan harga subsidi yang stabil, biaya operasional angkutan umum dan logistik diharapkan tidak mengalami lonjakan berarti.
Harga BBM di wilayah timur Indonesia juga disesuaikan agar tetap sejalan dengan kebijakan nasional. Misalnya di wilayah Nusa Tenggara Timur, Bio Solar nonsubsidi dijual Rp13.600 per liter, menyesuaikan biaya distribusi dan jarak suplai dari kilang utama.
Dengan demikian, penyesuaian harga di setiap daerah mencerminkan keseimbangan antara efisiensi operasional dan pemerataan energi.
Perbandingan Harga Antarwilayah
Secara nasional, daftar harga BBM Pertamina menunjukkan variasi antarwilayah sesuai dengan besaran pajak daerah dan biaya distribusi.
Di wilayah Sumatera, seperti Aceh dan Sumatera Utara, harga Pertamax berada di kisaran Rp12.500 per liter, sedangkan Pertamax Turbo Rp13.400 per liter. Untuk Dexlite, harganya Rp14.000 dan Pertamina Dex Rp14.300 per liter.
Wilayah Kalimantan memiliki harga yang hampir serupa. Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara menetapkan harga Pertamax Rp12.500 per liter, Pertamax Turbo Rp13.400, Dexlite Rp14.000, dan Pertamina Dex Rp14.300.
Sementara itu, Kalimantan Selatan sedikit lebih tinggi dengan Pertamax Rp12.800 dan Pertamina Dex Rp14.600. Perbedaan kecil tersebut terjadi karena variasi biaya distribusi dan infrastruktur suplai bahan bakar.
Untuk kawasan Sulawesi, harga BBM relatif stabil. Pertamax dijual Rp12.500 per liter, Pertamax Turbo Rp13.400, dan Dexlite Rp14.000.
Kondisi serupa juga berlaku di Maluku serta Papua, dengan harga Pertamax sekitar Rp12.500 hingga Rp13.400 per liter. Meski ada perbedaan antarwilayah, pemerintah memastikan harga tetap dalam kisaran yang terjangkau agar masyarakat tidak terbebani.
Dampak Kebijakan Terhadap Masyarakat dan Industri
Penyesuaian harga BBM ini dipandang sebagai langkah realistis dalam menjaga keseimbangan ekonomi dan pasokan energi nasional. Pertamina berupaya menerapkan mekanisme harga yang transparan agar masyarakat memahami faktor-faktor yang memengaruhi perubahan harga di SPBU.
Penetapan harga yang dinamis juga diharapkan mengurangi potensi spekulasi pasar dan memperkuat kepercayaan publik terhadap stabilitas energi.
Bagi industri transportasi dan logistik, kebijakan ini memberikan sinyal untuk melakukan efisiensi operasional. Perusahaan transportasi diharapkan menyesuaikan strategi manajemen bahan bakar agar tetap kompetitif.
Sementara bagi petani, nelayan, dan pelaku UMKM, ketersediaan BBM subsidi dengan harga tetap menjadi faktor penting dalam menjaga produktivitas.
Ke depan, Pertamina bersama pemerintah akan terus mengevaluasi harga BBM berdasarkan tren global dan kebutuhan domestik. Dengan pendekatan adaptif ini, stabilitas energi di Indonesia diharapkan semakin kuat.
Masyarakat pun diimbau untuk menggunakan energi secara bijak dan efisien agar upaya menjaga pasokan nasional tetap seimbang dengan kebutuhan jangka panjang.
Alif Bais Khoiriyah
Insiderindonesia.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Latihan Tempur TNI di Natuna Perkuat Kesiapan dan Strategi Kekuatan Nasional
- Kamis, 30 Oktober 2025
Basuki Hadimuljono Tegaskan Investasi Rp225 Triliun Perkuat Pembangunan IKN Strategis
- Kamis, 30 Oktober 2025
Cak Imin Dorong Pesantren Jadi Pusat Pendidikan, Talenta, dan Pemberdayaan Santri
- Kamis, 30 Oktober 2025
Pertemuan Empat Mata Dasco dan Prabowo Bahas Strategi Pembangunan Nasional
- Kamis, 30 Oktober 2025
Berita Lainnya
Basuki Hadimuljono Tegaskan Investasi Rp225 Triliun Perkuat Pembangunan IKN Strategis
- Kamis, 30 Oktober 2025
Cak Imin Dorong Pesantren Jadi Pusat Pendidikan, Talenta, dan Pemberdayaan Santri
- Kamis, 30 Oktober 2025
Pertemuan Empat Mata Dasco dan Prabowo Bahas Strategi Pembangunan Nasional
- Kamis, 30 Oktober 2025


.jpg)





